Rabu, 21 Oktober 2009

Bingkisan hati dari ujung kota ku...


Tahun ini adalah kali pertamanya aku melakukan ritual mudik lebaran setelah dua tahun dirantau,, lebaran dikampung halaman memang sejatinya impian hampir semua orang tak terkecuali aku..:) Oleh-oleh buat orang tua, saudara, om, tante, sepupu dan sahabat-sahabat terdekatku dipastikan tak ketinggalan. Mudik dan oleh-oleh bagai dua sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan lagi dalam budaya keluargaku.. Iya,rasanya yang satu ini memang sudah menjadi wajib hukumnya…

Makassar kotaku tercinta..
Dikota ini aku tumbuh, besar dan menuai pahit manisnya hidup…
Dikota ini masa remaja kulewati dengan goresan cerita yang penuh dinamika dan warna ..
Dikota ini pernah kuruntuhkan kepercayaan orang-orang tercintaku demi pencarian sebuah jati diri...
Dikota ini juga kembali kubangun serpihan – serpihan cinta dan amanah itu yang pernah aku khianati..
Dikota inilah kutapak naik turunnya kehidupan...

Setelah dua tahun diperantauan semuanya seperti disulap, bandar udara, mall hingga gedung-gedung perkantoran yang dibangun dengan sangat megah-nya semakin menambah keindahan kota ini.. sebuah atmosfir baru telah dilahirkan... Subhanallah.. Kecintaan dan rasa rinduku tak dapat kubendung lagi... Makassar, aku bangga memilikimu..

Empat hari lebaran kami rayakan bersama keluarga besarku di Bone, dikabupaten yang berjarak kira-kira 100km dari kota Makassar disebuah dusun tempat dimana aku dilahirkan. Tak ada yang berbeda pada lebaran kali ini, seperti biasa anak-anak nenek beserta keluarganya yang juga tinggal jauh dari luar kota dan pulau ikut mudik dan ngumpul jadi satu ditempat nenek. Ngumpul seperti ini sudah menjadi tradisi tahunan dalam keluarga kami..Tradisi yang InsyaAllah tidak akan pernah lekang oleh waktu dan tidak akan pernah usang ditelan masa..
Namun kali ini ada yang special bagiku, tepat tgl 19 september atau 30 Ramadhan 1430H dikala lantunan takbir idul fitri berkumandang sebuah kado istimewa dari mereka orang-orang tercintaku menyentuh batin ini....
Hari ini usiaku bertambah lagi satu angka, ucapan, doa, pelukan, ciuman dan sebuah kejutan kecil dari mama-papa, om, tante, kakak dan adik-adikku membuatku tak kuasa membendung haru...
Hadiah yang tulus, hadiah yang membuatku bahagia dan bersyukur.. Ya Allah sungguh beruntung aku memiliki mereka..

Kotaku memang banyak yang berubah namun satu hal yang tak berubah dan semoga tak akan pernah berubah.. Orang tua, keluarga dan sahabat-sahabatku.. Mereka adalah anugerah terindah yang telah diberikan Tuhan padaku..
Mama-papa, mereka adalah jantung hidupku yang tak henti-hentinya memberikan cinta, kasih, dukungan dan doa bagiku
Begitupun sahabat-sahabatku, ikatan hati yang ada antara kita tak akan hilang walaupun dimensi jarak memisahkan, mereka selalu ada dihatiku dan tak bisa tergantikan karena tanpa mereka aku tak akan seperti sekarang ini..

Sepuluh hari berlalu tanpa terasa, selama itupun tak kubiarkan hari-hariku dikota ini berlalu tanpa mereka..

Persembahan cinta dan sujud syukurku yang tak terhingga buat mama – papa atas segalanya yang telah kau berikan yang tak akan mungkin bisa kusebutkan satu persatu..

Buat sahabat-sahabatku let me go! trust me, esok aku akan kembali lagi, disini bersama kalian, membawa cerita baru yang kuyakini akan membuat kita tertawa, menangis dan bahagia bersama..

I love u all..