Rabu, 29 Oktober 2008

Menanti untuk berbagi

Nyala kilat dan suara halilintar mengiringi rintiknya hujan, hembusan angin terasa dingin merasuk hingga ketulang. Langkahku masih tertatih, masih kurasakan perih pada pergelangan kakiku. Kecelakaan kecil dengan bajaj yang terjadi sepulang kantor tadi tiba-tiba menyadarkan aku betapa keluarga dan orang-orang tercinta sangat berarti disaat genting..
Kerinduanku tiba-tiba meluluh lantahkan ketegaranku selama ini dalam mengarungi sejuta kisah hidup. Entah kenapa saat ini dalam rantauanku , dalam kesendirianku, yang kurasakan adalah, Aku butuh mereka, Aku butuh sentuhan lembutnya, Aku butuh rintihan kasih yang keluar dari bibir tulusnya...Naluriku bertanya ”Kenapa aku ada disini???

Secangkir grean tea hangat dan sepotong pistales yang sangat menggugah selera menemani kesendirianku malam ini, iringan lagu Ruang rindunya letto mengalun lembut mengoyak kerinduanku, menusuk hingga kekalbu.
Sesaat Aku terjaga dari kebisuanku, rasa cemas dan prihatin dari orang-orang tercinta yang diucapkan padaku lewat telepon barusan, menjeratku dalam keharuan dan rasa bahagia..

Subhanallah..sungguh sebuah suara bisa mengobati semua hal, bahkan kakiku yang terkilir pun nyaris tiada rasa.. Kutepis semua bayangan yang telah merusak dan menggerogoti ketegaranku.
Akal sehatku mulai berbicara “aku sedang menjalani pilihan hidup, aku sedang bermetamorfosis” untuk terlahir menjadi makhluk yang indah

Bukankah Kenangan tercipta untuk Masa depan, Kesalahan tercipta untuk Pelajaran,dan Penantian tercipta untuk Pengharapan??

Aku tidak menyerah, tidak menyesal dan tidak akan ragu ada disini, TIDAK AKAN PERNAH.!!
Tulisan ini kututup dengan satu senyuman manis dan sejuta bayangan indah, ” Aku masih disini, akan kuat, tegar, Menanti untuk berbagi..:)

thanks for you all "my beloved" in my life